Sistem kerja AC dapat dikontrol atau didiagnosa mengunakan manometer. Berikut ini adalah daftar diagnosa penyakit-penyakit yang terjadi pada sistem kerja AC berdasar pada pembacaan manometer dan cara mengatasi penyakit pada sistem AC.
Keterangan pembacaan pada Manometer :
TR = Kran manometer tekanan rendah (warna biru) TT = Kran manometer tekanan tinggi (warna merah)
A. Sistem AC bekerja normal
TR = 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi) TT = 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
B. TR dan TT rendah tekanannya
Diagnosa : Pengisian freon masih kurang atau terjadi kebocoran freon
Perbaikan: Periksa kebocoran dan melakukan penambahan isi freon dalam system
C. TR = tekanannya kosong/vakum, TT = tekanannya kecil sekali
Diagnosa : Pengisian freon terlalu sedikit, Evaporator kotor, aliran dari motor blower terhambat sehingga terjadi pembekuan dalam evaporator
Perbaikan :
- Lepas evaporator dan bersihkan
- Periksa kerja motor blower
- Bersihkan dan vakum sistem
- Isi freon kembali
D. Pada waktu sistem AC bekerja normal suatu ketika TR jadi vakum dan TT turun.
Diagnosa :
- Filter yang sudah tua tidak mampu lagi menyerap uap air, akibatnya pipa evaporator tersumbat oleh es
- Evaporator yang kotor akan menghambat aliran udara juga akan mengakibatkan hal yang sama
Perbaikan : Ganti filter, Bersihkan evaporator, Periksa kerja motor blower
E. TR naik TT turun
Diagnosa : Kerusakan pada kompresor, kebocoran katup-katup, kebocoran torak, cincin torak dengan silinder kompresor, mengakibatkan TR naik dan TT turun
Perbaikan : Perbaiki atau ganti kompresor
F. TR dan TT lebih besar
Diagnosa :
- Pengisian freon terlalu banyak
- Pendinginan kondensor kurang
- Pemasangan kondensor salah ( terbalik )
- Katup ekspansi selalu terbuka
Perbaikan :
- Kurangi isi freon
- Bersihkan kondensor, periksa kerja kipas listrik kondensor, periksa dan betulkan pemasangan kondensor (sambungan pipa sebelah atas harus dari kompresor dan bagian bawah ke filter)
- Periksa dan ganti katup ekspansi.
Periksa penuhnya pengisian freon secara visual pada kaca pengontrol saringan. Pada putaran mesin lebih dari 2000 rpm, bila sistem terisi penuh tidak akan terlihat gelembung-gelembung freon pada kaca pengontrol. Untuk jenis saringan yang tidak dilengkapi dengan kaca pengontrol pekerjaan ini tidak dapat dilakukan, dan kontrol pengisi dilaksanakan dengan manometer.
Kontrol kebocoran freon pada setiap sambungan instalasi pipa dengan busa sabun atau dengan kompor nyala api spirtus. Kebocoran freon menyebabkan nyala api kompor menjadi besar dan berubah warna dari biru menjadi kuning kemerah-merahan. Slang kontrol kompor harus didekatkan pada bagian bawah sambungan instalasi pipa yang akan dikontrol, karena sifat gas freon selalu turun.