Sebuah Fan Clutch adalah sebuah alat yang bereaksi terhadap panas atau suhu di sekitarnya. Kegunaan utama dari alat ini adalah untuk penunjang sistem pendinginan mesin selain radiator. Ketika kondisi mesin sedang dingin atau masih berada dalam temperatur normal mesin, kopling kipas tersebut mengatur supaya kipas tidak bergerak terus-menerus bersama dengan putaran mesin. Inilah yang menjadi keunggulan dari sistem ini yaitu dapat menghemat bahan bakar karena tenaga mesin tidak berkurang untuk menggerakkan kipas pendingin tersebut.
Tetapi jika temperatur mesin naik melebihi setting kopling kipas tersebut maka kopling akan mengunci dan kipas akan bergerak secara penuh dan menghisap udara dari depan kendaraan melalui radiator yang berguna untuk selalu menjaga temperatur normal mesin.
Tipe lain dari kipas pendingin ini adalah jenis kipas mekanis. Kipas mekanis sering dijumpai pada truk-truk dan SUV dan beberapa kendaraan dengan sistem penggerak roda belakang. Kendaraan jenis ini sering mengadopsi kipas pendingin dengan tipe ini karena cara pengaplikasian dan pemasangannya tergolong mudah karena fan dengan jenis ini selalu terhubung dengan puli-puli penggerak pada mesin kendaraan.
Kebanyakan tipe kipas dengan kopling atau Fan Clutch mengandung oli/cairan pada bagian koplingnya dan biasanya dikombinasikan dengan sensor bi-metallic yang juga sering digunakan pada sebuah thermostat. Jadi sistem oli dalam kopling ini akan bereaksi terhadap panas yang melewati radiator. Ketika temperatur mesin naik, maka oli akan mengental dan kipas akan berputar sedangkan ketika suhu mesin masih dingin atau ketika masih berada dalam suhu normal kendaraan, maka oli yang terkandung dalam sistem kopling tersebut cenderung berbentuk lebih cair sehingga kipas hanya berputar perlahan.