"Kebanyakan konsumen awam melihat velg berdasarkan motif, jika dia suka dia bayar. Tapi, berbeda jika calon pembeli datang dari pecinta modifikasi mobil yang sedikit banyak mengerti soal velg, kebanyakan mereka lebih bijaksana dalam memilih
Velg di mobil ibarat sepatu di kaki manusia berfungsi menjadi alat pijak ke permukaan jalan sebab jika ukurannya kurang tepat dapat mengganggu kenyamanan saat berjalan. Untuk itu, jika Anda memutuskan mengganti velg standar dengan model aftermarket, jangan terburu nafsu melihat model yang ditawarkan.
Untuk itu terdapat 3 aspek yang perlu diperhatikan sebelum membeli velg yaitu perhatikan spesifikasi velg, material serta gaya modifikasi.
Spesifikasi Velg
Tiap velg mobil memiliki ukuran PCD (Pitch Centre Diameter) yang berlainan. Ukuran PCD velg ditetapkan dari jarak antara lubang baut satu dengan yang lainnya. Ukuran PCD ini dapat dilihat pada spesifikasi yang tertera di velg misalnya pada velg tertulis 4×100 berarti velg terdiri dari 4 hole dengan PCD 100 mm.
Lalu yang kedua offset adalah ukuran jarak antara bagian dalam tengah velg dengan permukaan mounting (dudukan) velg pada kaki-kaki mobil. "Gambaran umum yang mudah dimengerti, offset itu merupakan ukuran keluar atau masuknya velg dari fender atau spatbor mobil," tambah Santo.
Ukuran offset menentukan jarak keluar atau masuknya bibir luar velg dari fender mobil, ini karena dipengaruhi ketebalan lingkaran tengah pada bagian dalam velg yang akan bersinggungan dengan permukaan mounting velg mobil. Semakin kecil nilai offset maka bibir luar velg semakin keluar dari fender, dan sebaliknya semakin besar nilai offset berarti bagian depan velg akan semakin ke dalam fender.
Selanjutnya, Anda juga harus memperhatikan ukuran diameter dan lebar velg sebab tiap mobil memiliki ukuran velg maksimal. Oleh karena itu jika Anda memutuskan mengganti velg dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya, maka sebaiknya peningkatan ukuran velg yang di toleransi adalah sebanyak 3 tahap atau dikenal dengan istilah up size +3. Begitu juga dengan lebar velg harus disesuaikan dengan batas maksimal mobil.
Material Velg
Velg aftermarket biasanya memiliki material yang beraneka macam lazimnya terbuat dari jenis logam ringan sebut saja billet steel, forged alloy, atau magnesium. Velg dari bahan tersebut memiliki berat utuh yang lebih ringan dibandingkan velg standar yang umumnya terbuat dari material baja (lebih berat).
Model Velg
Last but not least, memilih model velg juga merupakan hal yang penting. Tak dapat dipungkiri, model suatu velg dapat meningkatkan keanggunan dan gaya mobil Anda. Untuk itu sebaiknya sesuaikan dengan kebutuhan dan selera. Berdasarkan itu, Anda dapat memilih aliran off road, touring, sporty look atau elegance.
Saat ini di pasar aftermarket, tersedia berbagai pilihan model velg ada yang berbentuk satu bagian (one piece) hingga tiga bagian (three pieces). Namun kedua jenis velg tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Model one piece biasanya lebih tahan lama karena modelnya hadir dalam bentuk utuh. Tapi, model ini biasanya memiliki bobot lebih berat dan tidak banyak pilihan motif. Sedangkan, model three pieces unggul dalam hal komponen pengganti. Jadi bila salah satu bagian velg rusak, dapat diganti dengan yang baru. Dengan kata lain Anda tidak perlu repot mengganti seluruh roda. Selain itu, velg model 3 potong ini terkenal memiliki bobot ringan sehingga dapat mendukung kinerja mobil. Sementara kelemahannya adalah tidak sekokoh model one piece.
Berikut ini beberapa contoh velg keluaran Eropa yang ditawarkan dengan konsep three piece sebut saja diantaranya AMG, Carlsson, atau Project Kahn. Alternatif lain tersedia merek DPE, Vellano maupun HRE yang merupakan produk buatan Amerika Serikat. Biasanya velg model 3 bagian tersebut memiliki ukuran relatif besar, mulai dari R 19 hingga R 22 inci. Dan, kisaran harganya ditawarkan mulai dari Rp 60 jutaan keatas (4 pieces).
Sementara, untuk model one pieces terbilang lebih banyak pilihan merek dan motifnya. Sebut saja K-Speed, Pegassus, BBS, Enkei, Lorinser atau 5 Zigen. Untuk ukuran R 16 hingga R 18 inci harganya berkisar Rp 3 jutaan sampai Rp 5 jutaan rupiah.