Sistem pelumasan pada sepeda motor dua langkah tidak sama dengan dengan sepeda motor empat langkah. Pada sepeda motor dua langkah transmisi nya diberi pelumasan tersendiri terpisah dengan poros engkol. Hal ini dikarenakan terpisahnya ruang transmisi dengan ruang engkol, makanya mesin dua langkah harus menggunakan dua macam minyak pelumas. Seperti kita ketahui bahwa kontruksi bak engkol motor dua langkah terbagi ke dalam dua bagian antara lain bak engkol untuk perangkat motor bakar dan bak engkol untuk perangkat kopling, dan gigi transmisi.
Sistem pelumasan sepeda motor dua langkah dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sistem Pelumasan Campur.
Pada sistem ini oli dicampurkan dengan bahan bakar (bensin) pada tangki. Contohnya adalah pada sepeda motor vespa. Sistem campur langsung banyak digunakan pada sepeda motor lama seperti Vespa. Pada sistem ini oli sebagai pelumas dicampurkan langsung ke dalam tangki bensin. Perbandingan antara oli dengan bensin
antara 1: 20 sampai dengan 1: 50, tergantung pada keperluannya. Besarnya oli yang dicampur ke dalam bensin tersebut didasarkan pada kebutuhan pelumasan pada putaran tinggi, agar mutu pelumas dan perbandingannya memenuhi syarat sebaiknya pencampurannya dilakukan sendiri dengan memperhatikan mutu oli pelumas dan prosentase perbandingannya. Oli yang digunakan untuk mesin tidak sama dengan oli yang digunakan untuk transmisi. Oli mesin lebih encer. Kekentalan oli tersebut ditandai dengan bilangan SAE (The Society Of Automotive Engineer). Semakin besar SAE-nya semakin kental minyak pelumas tersebut.
Cara mencampur oli dengan bensin adalah sebagai berikut:
• Siapkan satu tempat bensin dalam ukuran liter yang sudah diketahui dengan pasti volumenya.
• Isikan bensin ke dalam tempat penampungan tersebut sampai penuh atau sesuai dengan kebutuhan. Ingat volume bensin yang diisikan harus diketahui.
• Isikan oli ke dalam bensin dengan perbandingan sesuai dengan ketentuannya.
• Aduk dengan batang yang bersih atau kocok agar bensin dan oli benar-benar bercampur.
• Isikan campuran bensin dan oli tersebut ke dalam tangki bensin kendaraan.
2. Pelumasan sistem terpisah (untuk produk Yamaha dinamakan dengan Auto lube). Pada sistem ini oli ditampung pada tempat tersendiri. Oleh karena itu digunakan dua jenis minyak pelumas, yaitu pelumasan untuk bak engkol dan pelumasan untuk motornya. Untuk menjalankan tugas tersebut, sistem ini dilengkapi dengan pompa oli.
Contoh lainnya adalah Sistem pelumasan CCI yang digunakan pada sepeda motor Suzuki. CCI itu sendiri singkatan dari Crankshaft, Cylinder oil Injection yang artinya oli pelumas disuntikkan pada bagian poros engkol dan silinder.
Cara kerja sistem CCI adalah sebagai berikut, oli pelumas ditempatkan pada tangki khusus dan biasanya ditempatkan disebelah bawah jok tempat duduk. Bila mesinnya kita hidupkan berarti pompa oli dapat bekerja dan mengalirlah oli pelumas yang ada pada tangki menuju pompa oli setelah masuk pada pompa oli kemudian disebar dengan bantuan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh pompa oli tersebut, oli yang disebar ini disalurkan kemasing-masing pipa salurannya. Salah satu dari saluran oli pelumas dihubungkan pada lubang di atas bak engkol, di mana lubang tersebut tembus sampai ke bagian bantalan peluru yang menunjang poros engkol, oli pelumas yang masuk: pada lubang ini akan diteruskan sampai ke bagian ujung besar batang piston guna melumasi bantalan-peluru yang ada pada ujung besar batang piston tersebut.
Sedangkan saluran yang satu lagi dihubungkan dengan sebuah lubang yang ada dibagian atas bak engkol, kemudian lubang ini tembus pada lubang yang terdapat di dalam blok silinder, ujung dari saluran oli ini berakhir pada lubang masuk (inlet port).
Oli pelumas yang ke luar dari tengah lubang masuk (inlet port) ini akan turut terbawa bersama campuran bensin dan udara ke dalam bak engkol berupa kabut, kabut oli ini akan digunakan untuk melumasi lubang silinder, bantalan peluru pada ujung kecil batang piston dan bantalanbantalan peluru penopang poros engkol.
Perjalanan oli pelumas yang tidak hanya sampai pada bagian bak engkol saja, akan tetapi terus turut terbawa bersama bahan bakar menuju proses pembakaran dan oli pelumas tersebut habis terbakar. Oleh sebab itu sistern pelumasan semacam ini, baik itu yang menggunakan sistem CCI, Autolub atau sistem campur langsung dengan bensin pada tangki (vespa), kesemuanya itu dapat disebut menggunakan sistem TOTAL LOSS.
Untuk melumasi perangkat kopling (clutch) atau gigi-gigi transmisi digunakan oli pelumas tersendiri, yang mana oli pelumas ini tidak boleh turut masuk atau terhisap pada bagian motor bakarnya. Agar oli pelumas ini tidak turut masuk pada bak engkol, maka pada bagian poros engkolnya selalu dilengkapi dengan sekat oil (oil seal).