Bagaimana Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS)?

Bagaimana Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS)?
Power Steering dibuat untuk mempermudah kita dalam menyetir, selain ringan membuat kita mudah menghandel kendaraan . Sistem daripada  Elektronic Powe Steering  yaitu, mekanisme dari hidraulis berganti menjadi gerakan dinamo yang mengandalkan arus listrik. “Dalam hal perawatan pun didesain menjadi free maintenance dan enggak bikin repot lagi seperti model konvensional,” bilang Iwan Abdurachman, technical trainee PT Toyota Astra Motor. Nah karena bebas rawat, EPS ini jarang ditengok. Problem yang terjadi juga tidak dikenali. Bahkan baru paham setelah kejadian. Yuk belajar bareng bersama tentang EPS.

Ragam-EPS-Jazz_Honda
Model Fully electric cenderung paling responsif
Semua EPS yang diaplikasikan, pada dasarnya tetap menggunakan tenaga bantuan motor elektrik. Perbedaaannya bisa dibagi dua. Pertama dengan sebutan fully electric. Artinya motor listrik bekerja langsung dalam [img]membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Bahkan pada generasi awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran 1995 ataupun Toyota Crown keluaran 2005, di tempatkan pada gearbox steering.
Kedua model semi electric. Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini sebagai pengganti pompa power steering yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk V-belt. Misalnya seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin. Namun masih mengandalkan minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya perangkat ini juga masih menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak.
Cara-kerja-EPS
Dinamo masih harus meneruskan oli untuk membuat tekanan dalam racksteer
Hadirnya sistem ini memang relatif sebagai penyempurnaan sistem PS model lawas atau konvensional. “Respons terhadap gerakan kemudi juga semakin baik dan lebih disesuaikan kondisi dibanding model biasa,” tambah Iwan. Terutama pada mekanisme fully electric. Pada umumnya terdiri dari sensor gerak (torque sensor), dinamo berarus DC, gir reduksi, modul EPS dan peranti pendukung ECU lainnya. Kerja dinamo dalam meringankan putaran kemudi dideteksi pertama kali oleh sensor yang kebanyakan letaknya pada poros batang kemudi (steering column). Gerakan kiri-kanan oleh setir bakal diterima oleh sensor untuk diatur modul sebagai otaknya.
Setelah ada gerakan setir yang cepat ataupun lambat, akan dideteksi juga untuk disesuaikan menurut laju kendaraan. Semakin lambat laju mobil, artinya akan semakin besar juga kebutuhan daya oleh motor eletrik. Hasil perhitungan modul EPS akan mengatur besaran arus yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sedangkan mekanisme semi electric cenderung lebih repot. Pasalnya, komponen yang digunakan juga lebih banyak dibanding model fully electric. Adanya tekanan hidraulik dalam sistem ini berarti kerja simultan mulai dari sensor, modul dan dinamo masih diteruskan ke hidrolis lagi. Sehingga kerja power steering secara elektrik hanya pada tahap awal saja. Selanjutnya setelah kecepatan dinamo menciptakan tekanan minyak PS tertentu, meringankan rangkaian racksteer pada PS konvensional..
PERAWATAN
Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer.
Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak. “Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer atau di kolong mobil,” beber Rachmansyah Nasution.
Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya.
Sekring EPS yang umumnya tertancap dalam kotak sekring dalam kabin mesin perlu diperiksa juga. Biar enggak bermasalah, bisa semprot dengan cairan sejenis pembersih atau contact cleaner. Atau diganti setelah tampak kendur.
Selain itu, komponen penunjang lain seperti karet boot steer dan joint steer bisa dirawat seperti biasa. Jika tampak sobek hingga getas pada sistem semi electric artinya perlu penggantian segera. Jika joint steer dan bagian tie rod mulai oblak artinya perlu penggantian juga seperti merawat PS biasa saja.
DETEKSI
Deteksi-EPS_SLM
Permasalahan yang ditemukan dalam sistem EPS tentu macam-macam. Jika berat seperti yang dirasakan Firman, biasanya disebabkan karena suplai arus ke dinamo yang tidak normal. Sebagai tanda ada problem, lampu indikator EPS umumnya akan menyala. Setelah lampu menyala, sistem EPS secara otomatis akan tidak berfungsi alias terasa berat diputar.
Mendeteksi problem perlu menggunakan alat khusus. Pada bengkel resmi sudah pakai alat scan untuk mendiagnosa secara elektronik. Namun paling mudah bisa dilakukan sendiri dengan cara memeriksa kondisi sekring. Pastikan kondisi sekring tidak longgar, korosi hingga putus dalam boks sekring pusat yang letaknya dalam ruang mesin. Kemungkinan kerusakan terjadi pada komponen lain yang harus diperiksa oleh bengkel. Baik pada bagian soket penghubung, modul, dinamo ataupun sensor setir dan sensor kecepatan.
Demikian Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS)

Teknologi GPS

Teknologi GPS
Konfigurasi GPS meliputi tiga segmen :
• segmen ruang orbit satelit di bumi (semua fungsi dijalankan satelit).
• segmen kontrol posisi pemancar di equator bumi untuk mengontrol satelit. ( semua stasiun bumi yang berkaitan dengan pemantauanbsistim, stasiunmaster kontrol, stasiun monitor, dan stasiun kontrol ground) .
• segmen pemakai yaitu siapapun yang menerima dan menggunakan sinyal GPS (pemakai sipil maupun militer).

Spin MPV Chevrolet

Permasalahan seputar nama Spin yang akan digunakan pada mobil MPV dari Chevrolet, dan sebelumnya dipakai sebagai nama skuter dari Suzuki ditanggapi santai oleh pihak PT GM Indonesia.
Hal ini disampaikan Maria Sidabutar, PR Director General Motor (GM) Indonesia pada Selasa (23/10) di sela acara test drive New Aveo di Ancol.

“Jauh sebelum nama Spin diumumkan di Indonesia, tim legal dari prinsipal GM telah terlebih dulu mencari dan mengecek nama Spin secara global. Tujuannya untuk verifikasi agar tak ada masalah duplikasi dikemudian hari.”

Lebih lanjut, Maria juga menuturkan sebelum nama Spin masuk dan diperkenalkan di Tanah Air pada Indonesia Internasional Motor Show 2012 akhir September lalu, GM Indonesia juga telah mencari nama dan disetujui oleh lembaga pemerintah yang menaungi masalah hak paten nama.
Dirinya menambahkan jika terlebih dahulu GM Indonesia sudah melakukan pembahasan, secara global dengan prosedur yang digunakan melalui review.

“Kami dari GM Indonesia pastinya akan selalu menghormati hak cipta baik legal dan komersial nama maupun segala bentuk yang lainnya,” tegas Maria.

Motor TVS Vs BAJAJ

Motor TVS  Vs  BAJAJ

tolong bro bro yg tau tentang Motor TVS  Vs  BAJAJ tersebut di atas..gue mau pilih motor tetapi bingung yangg mana yang g lebih handal dan yang kencang d antara 2 motor tersebut.
1) apa kelebihan motor TVS da kekurangannya
2) apa kelebihan motor BAJAJ dan kekurangannya.
tolong bro saya minta sarannya

Jawaban :

Motor TVS  Vs  BAJAJ
Wah, susah jawabnya nih kalau dikomparasi antar motor.

Kan anda nanyanya lebih dominan ke brand-nya.

Sebab kalau motor jelas beda nih yang beredar di Indonesia.

Kalau TVS menyediakan jenis sport dan moped (bebek), Bajaj cuma menyediakan jenis sport.

Kalau di TVS jenis sportnya cuma 1 (Apache ; tapi ada 2 varian), tapi dia punya 2 jenis bebek (yang Neo ama Rockz).

Sedangkan Bajaj semuanya sport, mulai dari XCD kemudian kasta Pulsar mulai dari 135 sampai 200.

Namun secara umum, kedua brand ini kualitasnya sudah cukup baik.

Dibandingkan dengan brand Korea (Kymco, dsm) serta brand China (yang jenisnya banyak banget entah apa aja), jelas 2 brand India ini unggul dan bisa dibilang tidak kalah kualitasnya dengan brand-brand Jepang (Suzuki, Honda, Kawasaki, & Yamaha).

Namun yang saya sayangkan adalah dari pihak Bajaj yang belakangan Bajaj Pulsar 135 LS nya terkena berbagai komplain cacat produksi (mulai dari masalah indikator aki, ada yang pangkon shockbreaker miring [saya baca di tabloit Otomotif], dll).

Tapi pihak Bajaj langsung memberi respon baik dan semua kecacatan diganti gratis (asal kecacatannya memang karena produksi).

Sedangkan untuk produk-produk lainnya, saya belum pernah sempat dengar ada masalah, mulai dari XCD, Pulsar 180, hingga Pulsar 200.

Lalu TVS, saya lihat produknya OK semua. Bahkan tidak hanya memberikan suatu produk sepeda motor, versi bebeknya ada yang dilengkapi colokan Charger HP yang berfungsi baik dan tahan air (ada tutupnya) serta ada yang memberikan opsi Charger HP dan MP3 player + USP port yang juga tahan air. (Neo : Charger HP ; Rockz : Charger HP, MP3 Player, & USP Port).

Sedangkan kualitas tipe sportnya (Apache) juga sangat baik. Pada speedometer digitalnya dilengkapi jam, dll.

Soal peforma dan kebandelan mesin, motor-motor Bajaj dan TVS juga boleh diandalkan, malah saya pribadi (soal peforma) prefer motor-motor Bajaj dan TVS untuk kendaraan di kelasnya. (semisal di kelas 150 – 180 cc sport bike : saya pilih Apache RTR 160 DD dan Pulsar 180 dari pada Honda New Mega Pro ataupun Yamaha Byson)

Lagi soal harga, terbilang murah bila dibandingkan kualitas dan fitur-fiturnya yang mampu bersaing dengan produk brand-brand Jepang.

Namun kekurangannya adalah layanan pasca jual dan harga purna jualnya.

Saya rasa pasti setuju kalau memang dealer dan service center TVS dan Bajaj tidak sebanyak brand-brand Jepang yang sudah senior di Indonesia. Tentunya perawatan akan susah bila di kota pengguna masih belum ada dealernya, apalagi sparepartnya mungkin harus cari-cari part subtitusi dari merk lain kalau sampai tidak dapat (adapun di dealer semisal harus indent bila stock tidak ada).

Namun di luar itu saya yakin bengkel biasa masih mampu menangani produk Bajaj dan TVS (karena teknologi mesinnya masih terbilang konvensional ; 4 tak, SOHC, berpendingin udara, dsm)

Di sisi harga purna jual, ini juga jadi sisi kekurangannya. Bagi mereka yang suka beli – pakai – bosan – jual, tentu bukan patut jadi pilihan. Karena TVS dan Bajaj harga jualnya tidak sebaik brand-brand Jepang (terutama Yamaha dan Honda).

Overall, nanti dilihat saja. Kalau memang brand TVS dan Bajaj bisa bertahan terus di Indonesia, bukan tidak mungkin bisa bersaing kuat dengan brang-brand yang sudah senior di Indonesia (brand-brand Jepang).

Setahu saya demikian, semoga membantu

Demikian keterangan motor TVS  Vs  BAJAJ

Fungsi Additif Oli

Fungsi Additif Oli

Semua oli mengandung aditif. Jadi oli yang anda beli selalu terdiri dari 2 unsur utama yaitu Base Oil dan Aditif tambahan. Kandungan Aditif dalam oli membedakan kualitas oli sekaligus menjadi senjata utama untuk ditonjolkan dalam iklan-iklan oleh produsennya. Contohnya adalah Castrol Magnatec  dengan molekul pintarnya, Shell Helix Ultra dengan cleaning agentnya, dan oli Sainz Genius dengan perlindungannya yang menyeluruh.


Berdasarkan fungsi dan kinerjanya, aditif (additives) terbagi dalam tiga jenis kategori besar yakni :

  1. Main Additives yang berisikan : Anti foam, anti oxidant, anti wear, corrosion & rush inhibitor, detergent, dispersant, friction modifier, pour point depressants, TBN, dll

  2. Viscosity Index Improver

  3. Oil Flow Improver


ADITIF UTAMA

  • Anti foam : meminimalisir terjadinya gelembung udara yang timbul akibat kerja piston, sehingga oksidasi dan kontak antar metal secara langsung juga dapat diminimalisir.

  • Anti Oxidant : mencegah reaksi berantai proses oksidasi yang dapat berakibat menebalnya lapisan pelumas secara berlebih dan berpotensi terjadinya sludge.

  • Anti Wear : mencegah panas berlebih yang timbul akibat gesekan antar permukaan metal karena akselerasi dan deselerasi serta beban berat terhadap kinerja mesin.

  • Corrosion & rush inhibitor: mencegah kerusakan permukaan metal dan karat yang mungkin timbul akibat reaksi acid (asam) ataupun oksidasi udara.

  • Detergent: mencegah terjadinya kontaminasi pelumas dari sisa pembakaran dan mempertahankan permukaan metal tetap bersih.

  • Dispersant: menetralisir sisa pembakaran yang bersifat kontaminasi sehingga dapat meminimalisir meningkatnya kekentalan pelumas dan terbentuknya sludge serta oksidasi.

  • Friction modifier : meningkatkan kinerja pelumasan pada permukaan metal yang bergerak sehingga gesekan yang bersifat abrasi dan noise dapat diminimalisir.

  • Pour point depressants : membantu stabilisasi kekentalan pelumas pada temperatur sangat rendah, sehingga pelumas tidak mengental/membeku serta timbulnya wax yang dapat menghambat flow pelumas dapat diminimalisir.

  • TBN : menetralisir sifat asam yang mungkin timbul akibat kinerja pelumasan pada temperatur tinggi ataupun persenyawaan zat pembakar.


VISCOSITY INDEX IMPROVER
Berfungsi untuk memperlambat penurunan viskositas akibat naiknya temperatur suhu sebagai dampak kinerja mesin yang optimal, sehingga viskositas pelumas jadi lebih stabil.
OIL FLOW IMPROVER
Berfungsi untuk membantu laju alir pelumas menjadi lebih cepat, sehingga kontak antar metal secara langsung dapat diminimalisir, terutama pada saat start awal mesin.
Uraian tersebut di atas jelas memperlihatkan bahwa base oil dan additives merupakan suatu paket yang tidak dapat dipisahkan untuk mencapai hasil pelumasan optimal.

Demikian keterangan Fungsi Additif Oli

Cara Setting Lampu Depan Mobil

Cara Setting Lampu Depan Mobil


Headlamp (lampu Depan) sangat penting sekali untuk keamanan dan kenyamanan berkendara. Terkadang ketinggian sinar dari head lamp tidak tepat. Settingan headlamp yang terlalu tinggi dapat mengganggu dan bahkan membahayakan pengendara lain. Sedangkan bila settingan headlamp terlalu rendah malah malah mengganggu kita sendiri.



Instruksi




  • Untuk setting headlamp, posisikan kendaraan pada lantai atau lokasi  yang rata.


  • Siapkan papan atau yang lain sebagai penanda sinar lampu.


  • Pastikan roda kendaraan dala keadaan normal. Kalau tekanan roda kurang harus diisi.


  • Untuk kendaraan angkutan barang semacam pick up atau truk, lebih baik muatan diturunkan terlebih dahulu agar sinar dari headlamp tidak mengarah keatas.


  • Posisikan kemudi kendaraan dalam lurus, kalau roda depan berbelok, bagian depan mobil akan sedikit terangkat, akibatnya sinar lampu menuju ke atas.


  • Tempatkan mobil tegak lurus terhadap papan penyetel. Jarak penyetel tergantung pada jenis lampu kepala, yang dapat ditentukan dengan memperhatikan garis-garis pada kaca bias


  • Perhatikan ukuran tinggi pusat lampu pada papan penyetel, kemudian stel tali horisontal pada papan 10% kurang tinggi (t).


 

setting headlamp


Contoh : Tinggi lampu (T) = 70 cm, Tinggi tali (t) = T – 10% = 70 – 7 = 63 cm





  • Tempatkan tanda-tanda vertikal pada papan penyetel segaris dengan sumbu lampu-lampu kendaraansetting headlamp


  • Kontrol, apakah papan penyetel disiapkan sesuai dengan gambar di bawah.


setting headlamp


A = Jarak antara pusat lampu-lampu, tanda-tanda harus pada sumbu lampu kendaraan. T = Tinggi tali horisontal (sama dengan tinggi pusat lampu pada kendaraan, yang dikurangi 10%)





  • Tutup salah satu lampu kepala dengan tutup fender, nyalakan lampu dekat dan perhatikan proyeksi sinar lampu pada papan.


  • Baut-baut penyetel dapat dipasang pada bagian depan rumah lampu, atau di belakang (ruangan motor). Bila penyetel terpasang di depan, penyetelan dapat lebih mudah setelah ring hias dilepas. Dengan baut penyetel yang terletak di atas, kita stel lampu ke atas/bawah. Dengan baut penyetel yang terletak di samping, kita stel lampu ke kanan/kiri.


  • Sebagai kontrol, kita nyalakan lampu jauh. Jika penyetelan sesuai, pusat sinar proyeksi harus pada tanda vertikal, sedikit di atas tanda horisontal.


Demikian Cara Setting Lampu Depan Mobil.

Sistem Hidrolik pada Mobil

Sistem Hidrolik pada Mobil

Hidrolik adalah suatu sistem yang memanfaatkan tekanan fluida sebagai power (sumber tenaga) pada sebuah mekanisme. Karena itu, pada sistem hidrolik dibutuhkan power unit untuk membuat fluida bertekanan. Kemudian fluida tersebut dialirkan sesuai dengan kebutuhan atau mekanisme yang diinginkan.

Perbedaan antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah sebagai berikut:

  • Pada fluida kerja, sistem hidrolik menggunakan fluida cair bertekanan sedangkan pada pneumatik menggunakan fluida gas bertekanan

  • Sistem pneumatik umumnya menggunakan tekanan 4 – 7 kgf/cm2 dan menghasilkan output yang lebih kecil daripada sirkuit hidrolik, sehingga cocok untuk pekerjaan ringan

  • Sifat compressibility (mampu tekan) dari sirkuit hidrolik lebih besar daripada sirkuit pneumatik

  • Udara bertekanan memiliki resistansi (tahanan) kecil terhadap aliran dan dapat dijalankan dengan lebih tepat daripada tenaga hidrolik

  • Sistem hidrolik sensitif terhadap kebocoran minyak, api dan kontaminasi. Sedangkan udara bertekanan tidak mempunyai masalah seperti itu jika sirkuitnya dirancang dengan baik

  • Udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor yang umumnya dimiliki oleh pabrik, tetapi sistem hidrolik membutuhkan pompa

  • Batas temperatur yang mampu diterima oleh peralatan hidrolik 60 – 70°C, sedangkan untuk pneumatik dapat dijalankan hingga 180°C


Kelebihan dari sistem hidrolik adalah:
Memiliki tekanan kerja yang relatif lebih besar daripada sistem pneumatik, sehingga cocok untuk pekerjaan-pekerjaan berat

Kekurangan dari sistem hidrolik adalah:
Fluida dari sirkuit yang tercemar oleh kotoran akan menyebabkan peralatan hidrolik menjadi lemah dan cepat rusak
Konstruksinya yang rumit dengan biaya yang mahal, serta kesulitan dalam pemeliharaan dan operasi
Fluida kerja tidak dapat bertahan pada temperatur operasi yang lebih tinggi

Contoh-contoh penggunaan sistem hidrolik:
Dongkrak hidrolik
Hydrostatic transmission, untuk menggerakkan peralatan konstruksi, kendaraan berat, mesin pertanian dan mentransmisikan tenaga ke aktuator tipe rotasi

Komponen yang digunakan pada sistem hidrolik:

  • Piston sebagai aktuator

  • Pompa mengubah energi mekanis dari putaran poros menjadi energi fluida dan juga untuk menaikkan fluida kerja

  • Tangki menstabilkan sirkulasi tekanan minyak yang dikeluarkan pompa, menyimpan fluida bertekanan, menghindari pressure drop apabila sejumlah besar minyak dipakai dalam waktu singkat

  • Manometer (pressure gauge): mengukur tekanan kerja fluida pada saat piston melakukan langkah maju dan langkah mundur

  • Hose

  • Hose Couplers (penyambung hose)


Directional control valve (flow control valve):
Fungsi Katup Kendali Arah adalah untuk saling menghubungkan jalur-jalur hidrolik yang bervariasi satu terhadap yang lain, untuk menghubunghkan hubungan satu terhadap yang lain.

Demikian keterangan Sistem Hidrolik pada Mobil

Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS)

Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS)

Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS) dibuat untuk mempermudah kita. Sistem daripada  EPS yaitu, mekanisme hidraulis berganti menjadi gerakan dinamo yang mengandalkan arus listrik. “Dalam hal perawatan pun didesain menjadi free maintenance dan enggak bikin repot lagi seperti model konvensional,” bilang Iwan Abdurachman, technical trainee PT Toyota Astra Motor. Nah karena bebas rawat, EPS ini jarang ditengok. Problem yang terjadi juga tidak dikenali. Bahkan baru paham setelah kejadian. Yuk belajar bareng bersama tentang EPS.


 

Ragam-EPS-Jazz_Honda

Model Fully electric cenderung paling responsif

Semua EPS yang diaplikasikan, pada dasarnya tetap menggunakan tenaga bantuan motor elektrik. Perbedaaannya bisa dibagi dua. Pertama dengan sebutan fully electric. Artinya motor listrik bekerja langsung dalam [img]membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Bahkan pada generasi awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran 1995 ataupun Toyota Crown keluaran 2005, di tempatkan pada gearbox steering.
Kedua model semi electric. Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini sebagai pengganti pompa power steering yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk V-belt. Misalnya seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin. Namun masih mengandalkan minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya perangkat ini juga masih menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak.


Cara-kerja-EPS

Dinamo masih harus meneruskan oli untuk membuat tekanan dalam racksteer
Hadirnya sistem ini memang relatif sebagai penyempurnaan sistem PS model lawas atau konvensional. “Respons terhadap gerakan kemudi juga semakin baik dan lebih disesuaikan kondisi dibanding model biasa,” tambah Iwan. Terutama pada mekanisme fully electric. Pada umumnya terdiri dari sensor gerak (torque sensor), dinamo berarus DC, gir reduksi, modul EPS dan peranti pendukung ECU lainnya. Kerja dinamo dalam meringankan putaran kemudi dideteksi pertama kali oleh sensor yang kebanyakan letaknya pada poros batang kemudi (steering column). Gerakan kiri-kanan oleh setir bakal diterima oleh sensor untuk diatur modul sebagai otaknya.


Setelah ada gerakan setir yang cepat ataupun lambat, akan dideteksi juga untuk disesuaikan menurut laju kendaraan. Semakin lambat laju mobil, artinya akan semakin besar juga kebutuhan daya oleh motor eletrik. Hasil perhitungan modul EPS akan mengatur besaran arus yang sesuai dengan kebutuhannya.

Sedangkan mekanisme semi electric cenderung lebih repot. Pasalnya, komponen yang digunakan juga lebih banyak dibanding model fully electric. Adanya tekanan hidraulik dalam sistem ini berarti kerja simultan mulai dari sensor, modul dan dinamo masih diteruskan ke hidrolis lagi. Sehingga kerja power steering secara elektrik hanya pada tahap awal saja. Selanjutnya setelah kecepatan dinamo menciptakan tekanan minyak PS tertentu, meringankan rangkaian racksteer pada PS konvensional..

PERAWATAN
Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer.
Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak. “Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer atau di kolong mobil,” beber Rachmansyah Nasution.

Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya.

Sekring EPS yang umumnya tertancap dalam kotak sekring dalam kabin mesin perlu diperiksa juga. Biar enggak bermasalah, bisa semprot dengan cairan sejenis pembersih atau contact cleaner. Atau diganti setelah tampak kendur.
Selain itu, komponen penunjang lain seperti karet boot steer dan joint steer bisa dirawat seperti biasa. Jika tampak sobek hingga getas pada sistem semi electric artinya perlu penggantian segera. Jika joint steer dan bagian tie rod mulai oblak artinya perlu penggantian juga seperti merawat PS biasa saja.

DETEKSI

Deteksi-EPS_SLM

Permasalahan yang ditemukan dalam sistem EPS tentu macam-macam. Jika berat seperti yang dirasakan Firman, biasanya disebabkan karena suplai arus ke dinamo yang tidak normal. Sebagai tanda ada problem, lampu indikator EPS umumnya akan menyala. Setelah lampu menyala, sistem EPS secara otomatis akan tidak berfungsi alias terasa berat diputar.

Mendeteksi problem perlu menggunakan alat khusus. Pada bengkel resmi sudah pakai alat scan untuk mendiagnosa secara elektronik. Namun paling mudah bisa dilakukan sendiri dengan cara memeriksa kondisi sekring. Pastikan kondisi sekring tidak longgar, korosi hingga putus dalam boks sekring pusat yang letaknya dalam ruang mesin. Kemungkinan kerusakan terjadi pada komponen lain yang harus diperiksa oleh bengkel. Baik pada bagian soket penghubung, modul, dinamo ataupun sensor setir dan sensor kecepatan.

Demikian Cara Kerja Power Steering Elektrik ( EPS)

Cara Melepas Dan Memasang Injector Mobil

Cara Melepas Dan Memasang Injector Mobil


Harap diperhatikan pada saat melakukan service menggunakan injektor dan tester tekanan kompresi. Jangan pernah sekali-kali menyalakan atau menstarter kendaraan sewaktu injektor kendor, karena ulir injektor dapat rusak dan injektor dapat tertiup keluar oleh tekanan kompresi. Untuk mendapatkan hasil tes tekanan kompresi yang benar, baterai harus dalam kondisi yang baik, dan motor harus pada temperatur kerja. Bila hanya untuk mengontrol tekanan kompresi, lebih mudah dilakukan melalui lubang busi pijar dari pada lubang injektor. Jika tekanan kompresi akan dikontrol, hidupkan motor sampai temperatur kerja tercapai. Hasil tes tekanan kompresi sangat dipengaruhi oleh suhu motor. Tes kompresi hanya pada saat motor panas.



 Langkah kerja :

1. Pelepasan Injektor





  • Bersihkan injektor-injektor dan kelilingnya pada motor. Lebih baik lagi jika menggunakan alat semprot uap, atau solar dan sikat. Setelah itu semprot dengan angin agar didapatkan hasil yang lebih masksimal.




  • Lepas saluran-saluran penyemprot dan saluran pengembali kebocoran pada injektor. Gunakan selalu dua kunci ( paling sesuai dengan memakai kunci nipel saluran).




  • Tutuplah sambungan-sambungan pada saluran penyemprot dan pada injektor dengan penyumbat karet/plastik. Kemudian lepas injektor-injektor, dan tempatkan berurutan. Pakai kain lap untuk mencegah kerusakan.




  • Selanjutnya keluarkan cincin-cincin perapat (pelindung panas nozel) yang dapat menempel pada dudukan injektor. Bila pekerjaan tidak langsung diteruskan, tutup lubang injektor dengan kain lap.




tes tekanan kompresi 2. Tes Tekanan Kompresi Melalui Lubang Injektor


Cara pengetesan akan lebih efektif jika injektor dilepas. Jika hanya harus mengontrol tekanan kompresi, pelaksanaanya lebih mudah melalui lubang busi pijar.





  • Tentukan adaptor yang sesuai dan pasang pengetes pada silinder No. 1 (Pengetes tidak boleh dipegang dengan tangan seperti pada motor bensin, karena tekanan kompresi motor Diesel jauh lebih tinggi)


  • Perhatikan buku manual bila menggunakan pengetes yang dilengkapi dengan diagram.


  • Apabila pompa injeksi dilengkapi governor pneumatik, tekan pedal gas penuh selama tekanan kompresi, supaya katup gas akan terbuka.


  • Lakukan tes kompresi. Jangan mengosongkan baterai dengan menstarter terlalu lama. Kemudian ukur dan dicatat tekanan kompresi pada setiap silinder, kemudian bandingkan dengan data pada buku manual kendaraan.


3. Pemasangan Injektor





  • Bersihkan lubang injektor pada motor, beri oli pada ulirnya. Perhatikan arah pemasangan ring dan ring yang rusak harus diganti.


tes tekanan kompresi





  • Keraskan injektor. Perlu diperhatikan bahwa momen pengerasan tepat sesuai dengan data pada buku manual . Momen pengerasan yang salah mengakibatkan kerusakan pada kepala silinder dan kamar pusar / muka.




  • Bersihkan sambungan-sambungan pipa penyemprot. Pengerasannya harus dilakukan dengan dua kunci : salah satu untuk mengeraskan nipel, yang lain untuk memegang pada rumah injektor.


  • Keringkan sambungan-sambungan pipa penyemprot dengan angin. Kemudian hidupkan motor dan periksa apakah terdapat kebocoran.




Petunjuk


Tekanan kompresi yang tidak sesuai sangat mempengaruhi kerjanya motor Diesel, antara lain :motor agak sulit dihidupkan, karena temperatur akhir langkah kompresi terlalu rendah untuk penyalaan diri.  Akibat kebocoran udara selama langkah kompresi, daya motor berkurang, dan knalpot berasap hitam karena jumlah penyemprotan tetap sesuai untuk pengisian silinder yang normal. Oleh karena itu, tes tekanan kompresi dilakukan setiap  40.000 km. Tekanan kompresi harus mencapai 2-3 Mpa (20-3- bar), perbedaan antara masing-masing silinder tidak boleh melewati 10%. Untuk data yang tepat, lihat buku manual.


Tekanan kompresi yang kurang menunjukkan kebocoran, yang dapat berasal dari ketidak rapatan pada cincin-cincin torak atau katup-katup. Untuk mendiagnosa, lakukan tes kebocoran tekanan kompresi. Perhatikan : Pada silinder dengan kekurangan tekanan kompresi, injektornya juga harus diperiksa, karena kemungkinan katup/torak dirusakkan oleh bentuk penyemprotan yang tidak sesuai.


4. Tes Kompresi Melalui Lubang Busi Pijar





  • Bersihkan keliling busi pijar dengan alat semprot uap atau kuas dan solar. Tiup dengan pistol udara.


  • Hidupkan motor sampai temperatur kerjanya tercapai.


  • Lepas semua busi pijar, ikat kabelnya supaya tidak bersinggungan dengan massa


  • Pastikan bahwa selama tes kompresi tidak terjadi penyemprotan bahan bakar


  • Pada motor yang dilengkapi kabel stop, tarik tombolnya selama tes kompresi


  • Lakukan tes kompresi seperti langkah-langkah diatas.


Demikian Cara Melepas Dan Memasang Injector Mobil

Menebak Kondisi Mesin Motor dari Warna Busi

Menebak Kondisi Mesin Motor dari Warna Busi

Kalau akhir-akhir ini motor kamu terasa boros, ada baiknya curiga kondisi pembakaran yang kurang sempurna. Bagaimana cara ngeceknya? Ternyata caranya cukup mudah kok. Hanya dengan mel ihat warna elektroda busi. Karena saat terjadi pembakaran, elektroda busi berada di dalam ruang bakar. Caranya tentu harus melepas busi terlebih dahulu. Lalu perhatikan warna elektroda atau mulut busi. Hitam kering, tanda boros bahan bakar “Bila warnanya hitam kering atau berjelaga pertanda pembakaran tidak sempurna. Campuran pembakaran terlalu gemuk atau kaya. Warna hitam disebabkan bensin tidak terbakar habis sehingga menempel pada mulut busi “Ada dua penyebab. Bisa disebabkan settingan bensin di karburator dan kerenggangan klep tidak tepat atau pengapian yang bermasalah . Misal setelan angin terlalu nutup, spuyer aus atau kegedean, bahkan filter udara tersumbat juga bisa menyebabkan pembakaran terlalu kaya. Begitu juga dengan setelan klep yang terlalu renggang. Bensin yang masuk ke ruang bakar terlalu banyak sehingga tidak bisa terbakar habis. Solusinya motor harus disetting ulang. “Biasanya bila sudah terlalu lama tidak di service, settingan motor akan berubah dan tidak ekonomis lagi.


Namun bila pengapian yang bermasalah, busi jadi perhatian pertama. Diantara begitu banyak part pengapian, umur busi yang paling pendek. “Biasanya umurnya antara 6000 sampai 7000 km tergantung pemakaian. Lebih dari itu performanya akan turun dan pastinya pembakaran jadi kurang sempurna.


Lantas seperti apa warna busi yang pembakarannya sempurna? “Warna busi akan terlihat kecoklatan.  Namun jangan kelewat irit. Kalau terlalu irit warna busi jadi putih dan mesin akan cenderung lebih panas.


Hampir 90% gangguan mesin yang disebabkan oleh busi, dikarenakan kotor oleh endapan karbon ( carbon fouling ), kotor oleh endapan oli (olie fouling) dan kotor oleh endapan timah hitam ( lead fouling).


Penyebab keadaan terjadinya carbon fouling adalah:


1. Kesalahan pemakayan nomor tingkat panas busi.
2. Pemakaian bahan bakar berlebihan ( karburator banjir, penyetelan karburator terlalu kaya, cuk tidak sempurna pada posisi off. atau saringan udara karburator tersumbat ).
3. Bahan bakar tidak baik mutunya.
4. Terlalu lama dipakai pada kecepatan rendah.
5. Pembakaran oleh busi telat.


Keadaan mesin seperti diatas dapat dilihat pada warna insulator dan elektroda busi yang tertutup oleh lapisan serbuk karbon kering berwarna hitam.


Demikian info Menebak Kondisi Mesin Motor dari Warna Busi

Skuter Matik Terbaik Yamaha Ada di JMCS

Skuter Matik Terbaik Yamaha Ada di JMCS

Yamaha juga memiliki skutik gambot dengan kapasitas mesin massif. Adalah Yamaha T-Max yang dinobatkan sebagai skutik terbaik 2012 oleh red dot: product design denagn dipilih langsung 30 juri dari seluruh dunia.
Penasaran dengan desainnya, skutik dengan bodi bongsor ini dipajang Yamaha Indonesia. Yamaha T-Max menjadi yang terbaik sebagai motor, transportasi, komersial dan kenyamanan.

Pengenalan Transmisi Matic

Pengenalan Transmisi Matic

Saat ini banyak beredar sepeda motor dengan transmisi otomatis. Sepeda ini lebih dikenal dengan nama sepeda motor matic. Walaupun dewasa ini mobil juga da yang automatic tetapi karena jumlah sepeda motor jauh lebih banyak maka penamaan matic cenderung ke arah sepeda motor.

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario. Moda transmisi otomatik

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.

Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:

  • P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.

  • R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.

  • N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.

  • D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.

  • 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .

  • 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang sangat curam.


Sedangkan opsionalnya adalah :

  • 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.

  • O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.


Demikian Uraian Pengenalan Transmisi Matic

Aditif Oli Mesin

Semua oli mengandung aditif. Jadi oli yang anda beli selalu terdiri dari 2 unsur utama yaitu Base Oil dan Aditif tambahan. Kandungan Aditif dalam oli membedakan kualitas oli sekaligus menjadi senjata utama untuk ditonjolkan dalam iklan-iklan oleh produsennya. Contohnya adalah Castrol Magnatec  dengan molekul pintarnya, Shell Helix Ultra dengan cleaning agentnya, dan oli Sainz Genius dengan perlindungannya yang menyeluruh.