Portable Metal Cutting Shears Purpose And Types

The portable metal cutting shears are lightweight, handheld power tools used to cut through sheet metal. These shears
are capable of continuous cutting along a straight or irregular line on a workpiece. Field and machine shop maintenance
personnel use the portable metal cutting shears for sheet metal trimming, auto body work, duct work, aircraft structural
repair, and cutting template patterns. These tools can be powered by an electric motor or air depending on the model selected.

Mobil Listrik Mitsubishi Hadir di Indonesia

Mobil Listrik Mitsubishi di Indonesia

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) berencana memboyong satu mobil konsep berteknologi listrik murni di ajang IIMS 2012. Kehadirannya menunjukkan kemajuan teknologi Mitsubishi di peta persaingan industri otomotif global.
"Ada rencana memboyong satu model konsep listrik baru," ujar sumber kepada KompasOtomotif, hari ini (17/9). Sayang belum ada informasi tambahan pastinya model apa yang akan di boyong.
Ketika coba dikonfirmasi kepada Rizwan Alamsjah, Direktur Eksekutif Pemasaran KTB, dia masih enggan membicarakannya. "Kalau itu masih belum pasti, nanti saja di pameran sebentar lagi," beber Rizwan.
Pria berkacamata plus ini justru menegaskan fokus utama KTB selama IIMS adalah memasarkan Mirage. Juga, model lain yang sudah ada di pasar seperti Pajero Sport dan Outlander Sport.
"Kami tidak punya target jualan selama IIMS, tapi konsumen memang biasanya mau beli mobil pas pameran. Untuk itu kami sediakan sarananya," beber Rizwan.

Grinding Safety Guidelines

Grinding Safety Guidelines

1. Special training is required before using the surface grinder. Ask shop staff to demonstrate proper use of this tool.

2. Abrasive wheel machinery shall not be operated without the appropriate guards in place.

3. Toolrests on bench or pedestal grinders shall be set no more than 1/16 inch from the wheel.

4. Never use a wheel that has been dropped or received a heavy blow, even though there may be no apparent damage. Such wheels may be weakened or unbalanced enough to fly apart on startup.

Yamaha Indonesia Klaim Motor Buatannya "Kencrit"

VIVAnews - Persaingan pasar sepeda motor nasional selalu menarik untuk disimak, meski selalu didominasi produsen Jepang.

Yamaha misalnya, mereka terus berusaha mengejar seteru abadinya Honda. Berbagai strategi pun dilakukan, dari menghadirkan model anyar sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen.

Nah, baru-baru ini Yamaha melakukan survei menyangkut aspek kondisi jalan (Yamaha Environment Survey) dan memperhatikan kebiasaan konsumen saat berkendara (Customer Behavior Survey).

Dari proses itu, Yamaha tanpa ada keraguan mengeluarkan slogan "Kencrit" (Kencang dan Irit) untuk produk-produknya.

Kondisi jalanan di Indonesia yang sering terkena banjir saat musim hujan, serta kualitas bahan bakar kurang baik, menjadi perhatian khusus untuk produk-produk Yamaha.

Mereka juga melakukan survei mengenai kebiasaan para konsumen Yamaha saat berkendara. Hasilnya, para pengendara pada umumnya berkendara dengan kecepatan antara 20–60 km/jam.

Dari hasil tersebut, Yamaha mengklaim teknologi fuel injeksi (YMJET-FI) yang diusungnya merupakan rancangan teknologi injeksi tercanggih saat ini dan menjadi solusi berkendara saat macet.

"Soal ketahanan mesin, dijamin garansi 5 tahun dengan teknologi DiAsil Cylinder dan Forged Piston terkenal sangat tahan hingga 50.000 km membuat kondisinya masih seperti baru. Ini tidak dimiliki kompetitor," klaim Assistant General Manager Service Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), M. Abidin, Jumat 21 Februari 2014.

Dia menambahkan, motor buatan Yamaha juga dilengkapi komponen-komponen tahan air dan penempatannya sangat aman saat melintasi jalan yang terkena banjir. Klik tautan ini untuk melihat 5 fitur di motor Yamaha yang membuatnya lebih tahan banjir.

Garansi Pasca Banjir

Layanan purna jual (after sales) diklaim menjadi perhatian utama Yamaha sebagai bentuk layanan total terhadap konsumen. Motor konsumen yang terkena dampak banjir tetap diberikan garansi.

Caranya, konsumen tinggal datang ke bengkel resmi Yamaha rujukan untuk dilakukan pemeriksaan atau perbaikan.

Bengkel resmi Yamaha lantas melakukan pemeriksaan atau perbaikan hingga motor kembali normal. Lalu, bengkel akan memberikan stempel atau cap khusus pada buku garansi Yamaha setelah motor normal kembali. (art)

Kenapa bensin bisa basi?

Berita Terkait

  • Hindari cipratan air hujan untuk motor modifikasi
    Hindari cipratan air hujan untuk motor modifikasi

  • Hati-hati melakukan Bore Up pada motor

  • Ini cara SHD bikin kerja mekanik Vespa jadi fokus


Merdeka.com - Ada saja keluhan dari mereka yang membeli mobil atau motor pertama kali ketika mendapati kerja mesin kendaraan barunya tersendat-sendat. Bensin basi! Begitu seringnya mekanik berujar kala kendaraan akhirnya dibawa servis pertama. Ini juga terjadi bukan hanya pada kendaraan yang baru dibeli.

Pertanyaannya, kenapa bensin bisa basi?

"Ini terjadi setelah kendaraan tidak dipakai, bensin dibiarkan lama di dalam tangki. Semua yang berhubungan dengan senyawa kimia pasti berubah seiring waktu. Ada yang namanya washed gum dan unwashed gum. Analoginya, ketika memasak menggunakan LPG, ada kerak yang timbul. Itu yang disebut dengan gum," papar Tri Yuswidjajanto dari Laboratorium Motor Bakar dansistem Propulasi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada seminar mesin injeksi Yamaha di Yamaha DDS Cempaka putih, kemarin.

Bensin

Ia pun memaparkan bagaimana akhirnya kerak itu bisa timbul dalam proses pembakaran. "(Kerak) datang dari mana? dari bahan kimia, datang dari bensinnya. Apalagi kalau kena panas, apalagi kalau kena oksigen."

Tri juga coba mencoba mencontohkan cara menyimpan bensin dalam dua botol terpisah. Satu bening, satu tertutup matahari.

"Yang di botol bening akan lebih coklat, dibanding yang tidak tembus cahaya," ujarnya.

Ketika itu dipakai di ruang bakar, paparnya, maka akan menjadi kerak.

"Mesin bisa enggak lari. Kalau sudah begini, yang tidak tahu pasti akan menyalahkan sepeda motornya," ujar Tri.

(kpl/why/sdi)












Honda Setop Produksi Revo Karburator

Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman mengatakan karena sesuai dengan komitmen Honda yang akan mengubur motor mesin karburator di tahun ini maka untuk Revo versi karburator sudah tidak diproduksi lagi.

Lahirnya Revo dengan teknologi mesin injeksi membuat Revo versi biasa yang menggunakan sistem karburator harus menemui akhirnya. Motor Revo karburator tak lagi diproduksi Honda.

Revo versi karburator sudah tidak diproduksi lagi. Begitu Revo injeksi diproduksi maka yang karburator sudah dihentikan, tepatnya di akhir Desember 2013 lalu.

Ditambahkannya, untuk unitnya itu sendiri Revo versi karburator di pasaran sudah tidak banyak. Hanya ada beberapa unit lagi di seluruh Indonesia dan dalam waktu dekat juga sudah habis dan akan fokus menjual Revo versi injeksi.

Karena per akhir Desember lalu sudah tidak diproduksi lagi, otomatis sudah tidak banyak lagi stoknya di dealer-dealer.

Untuk diketahui, harganya itu sendiri dibanderol mulai dari Rp 12.500.000 untik tipe Revo Fit, untuk spoke wheel Rp 13.050.000 dan untuk casting wheel dibanderol Rp 13.825.000 untuk wilayah Jakarta.

Untuk varian spoke wheel dan casting wheel dipasarkan dalam 4 pilihan warna yakni Dynamic Red, Techno Green, Quantum Black dan Nano Blue. Khusus untuk Revo Fit tersedia dalam warna Neo Green, Galaxy Blue, dan Raving Red.


Cairan Rem warna Merah Hanya di Indonesia, Kenapa?

Para pengguna kendaraan banyak yang sudah mengetahui bahwa cairan rem di Indonesia memiliki 2 pilihan warna, warna merah atau bening (seperti minyak). Nah ini yang harus diketahui, penggunaan warna merah pada cairan rem rupanya  hanya ada di Indonesia.

"Hanya di Indonesia yang memiliki cairan yang berwarna merah," ujar Operational Director PT Autochem Industry agen tunggal dari Prestone, Autilite, Master, Fram, dan Redex, Henry Sada, di Jatake Tangerang, Kamis (5/11/2013).

Bahkan dirinya mengakui, ketika tengah berkunjung ke Amerika Serikat, dirinya kerap mendapat pertanyaan benarkah Indonesia memiliki cairan rem berwarna merah.

"Cairan rem yang paling digemari itu warna merah, dan kedua yang jernih. Namun (selain merah) ada juga sih yang menyukai yang bening, karena begitu mudah melihat cairan rem itu masih bagus atau tidak," katanya.

"Bahkan orang luar negeri kerap kebingungan kalau di Indonesia ada cairan rem di Indonesia ada yang berwarna merah," katanya.

Cairan rem Prestone, memenuhi standar FMVSS 116 dan SAE J1704 dimana titik didih minimun 155 derajat celcius diformulasikan demi kinerja superior pada sistem pengereman suhu tinggi di kendaraan dan truk.

Karena cairan rem yang tahan panas bisa mengurangi kemungkinan penguapan cairan kegagalan pengereman (akibat uap air) dengan mempertahankan titik didih yang tinggi serta memberikan perlindungan terhadap karat dalam sistem pengereman, dan sangat direkomendasikan untuk semua sistem pengereman baik ABS, cakram, dan tromol yang menggunakan cairan rem Dot 3 dan Dot 4.