Apakah oli yang merembes ini akan merusak mesin? Ya akan merusak mesin kalau akibat dari rembesan oli ini membuat oli mesin habis sehingga tidak ada oli yang bersirkulasi di mesin dan bisa membuat kopling slip jika terlalu banyak oli yang rembes jika sampai ke sistem kopling. Tetapi perlu kita tahu mobil transmisi manual yang kita sebut mesin diatas kita pisahkan menjadi dua bagian yaitu mesin nya itu sendiri dan bagian transmisi. Asal Oli rembes yang terlihat diantara kedua bagian mesin tersebut yaitu antara transmisi dan mesin disebabkan karena oli merembes berasal dari  seal kruk as bagian belakang atau seal crank shaft. Dan untuk mengatasi oli rembes dari seal kruk as /poros mesin bagian belakang ini harus mengganti seal crankshaft tersebut agar tidak ada lagi oli yang keluar melalui seal tersebut. Cara untuk ganti seal crankshaft belakang (baca:kruk as) yang posisinya terletak di belakang roda gila harus dengan menurunkan salah satu bagian mesin tersebut. Baik itu turun transmisi atau pun turun mesin tergantung konstruksi transmisi serta konstruksi mesin. Ada mobil yang lebih mudah dengan turun transmisi ada juga yang lebih mudah dengan menurunkan mesin. Mesin Subaru 4WD Turun Saat Ganti Seal Crankshaft Belakang Seperti contoh gambar mesin Subaru 4WD di atas lebih mudah turun mesin dari pada turun bagian transmisi ketika mengganti seal crankshaft. Semoga bermanfaat dan juga mengetahui asal oli bocor bagian yang mana pada mesin yang mengalami kebocoran oli jika ditemukan oli yang rembes dari bagian tengah mesin.

Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator

Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator

Sekilas tentang Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator Secara prinsip perbedaan antara mesin mobil dengan sistem EFI dan karburator adalah terletak pada cara atau metode pemasukan bahan bakar ke ruang bakar mesin. Beda Mobil Dengan Sistem Karburator dan Mobil EFI/Injeksi Pada sistem karburator, bahan bakar masuk keruang mesin karena terdapat hisapan dari mesin, sedangkan pada mobil efi atau injeksi bahan bakar masuk ke mesin karena di semprotkan oleh injektor, bahan bakar di tekan oleh fuel pump dan saat penyemprotan serta volumenya di atur oleh ECU berdasarkan sensor-sensor.

Macam-macam,Jenis atau Tipe Mesin Mobil Injeksi Sistem Efi atau mobil EFI bisa di temui terbagi menjadi dua tipe yaitu:

EFI tipe D dan EFI tipe L.

Mesin Mobil EFI Tipe D

Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake Manipol, alat sensor nya di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure. Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipol di informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya bbm yang di injeksikan melalui Injektor. Contoh mobil yang menggunakan mesin EFI tipe D adalah Avanza, Terios, Rush, Timor DOHC Injeksi, Opel Blazer dan lain-lain.

Mesin Mobil EFI tipe L

Sedangkan pada sistem EFI tipe L, banyak dan sedikitnya udara yang masuk di ukur menggunakan air flow meter,informasi banyak sedikitnya udara yang melewati Air flow meter ini diteruskan ke ECU untuk memberikan banyaknya suplai BBM yang akan diinjeksikan melalui injektor. Contoh mobil yang memakai sistem EFI tipe L adalah Toyota Vios, Toyota Yaris, Toyota Kijang Innova, Hyundai Elantra dan lain-lain.

Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L Mobil EFI tipe D menggunakan MAP sensor yang terhubung dengan slang ke Intake Manipol setelah Throttle Valve dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow) yang di tempatkan sebelum throttle Valve.

Nama Komponen-komponen sistem EFI atau Injeksi dan Fungsinya Berikut adalah nama-nama komponen pada mobil EFI beserta fungsinya secara umum terlepas dari tipe atau jenis mobil efi tersebut.

Fuel Pump atau Pompa Bensin, pompa bensin di gunakan untuk menghisap bbm dari tanki dan memompa pada tekanan tertentu untuk disalurkan ke delivery line sebelum diinjeksikan menunggu perintah ECU.

ECU atau Engine Control Unit berguna untuk mengolah data dari sensor untuk memberikan perintah pada aktuator untuk bekerja.

DLC atau Data Link Connector berguna untuk diagnosa kerja dari sistem.

Variable Resistor berfungsi untuk mengatur tingkat campuran bahan bakar dan udara pada mesin EFI dan harus menggunakan CO tester ketika melakukan penyetelan.

Speed sensor berfungsi untuk mendeteksi kecepatan kendaraan.

MAP sensor atau Manipol Absolute Pressure sensor pada EFI tipe D berfungsi untuk mendeteksi tingkat kevacuuman pada intake manipol. MAF atau Mass Air Flow pada EFI tipe L berfungsi untuk mendeteksi Volume Udara yang masuk menuju intake manipol.

TPS atau Throttle Position Sensor berfungsi untuk mendeteksi pembukaan katup gas sesuai injakan pedal gas.

Idle Speed Control (ISC) berfungsi untuk mengatur putaran mesin ketika idle atau putaran mesin tanpa beban atau putaran mesin ketika pedal gas belum di injak.

Injektor pada mobil Injeksi berfungsi untuk menginjeksikan sejumlah BBM berdasarkan perintah ECU.

Demikian Sekilas info mengenai mengenai Perbedaan Mobil EFI atau Injeksi Dengan Karburator