Dalam sistem AC mobil zat pendingin yang dipakai saat ini adalah Freon 12 (Diflourdichlormethan) yang diberi kode R – 12 (R = Refrigerant), sedangkan pada sistem AC yang lain, seperti AC untuk gedung-gedung sering dipakai freon 22 (R 22). Kenapa demikian ? Sebagai jawabannya lihat grafik di bawah ini :
Pada R 22, kenaikan tekanan karena pengaruh temperatur akan terlihat lebih cepat dibandingkan R 12, dengan demikian pada sistem AC atau sistem pendingin lainnya yang menggunakan R 22 akan diperlukan instalasi pipa-pipa yang kuat dan tahan terhadap kenaikan tekanan yang lebih besar.
Kompresor yang terpasang pada mesin mobil serta komponen-komponen lain pada bagian bodi menyebabkan instalasi sistem AC mobil mengalami getaran-getaran, dan mengharuskan pemakaian pipa/slang karet fleksibel, serta pertimbangan panas pada ruangan kendaraan, maka saat inii R 12 tetap dipakai pada sistem AC mobil, karena kenaikan tekanan akibat pengaruh temperatur tidak begitu cepat seperti R 22.
- Dalam instalasi sistem AC mobil yang bekerja normal, tekanan saluran hisap kompresor 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi).
- Dalam saluran tekan zat pendingin bertekanan 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi) pada putaran mesin ³ 2000 rpm.
Bila data di atas tidak diperoleh, maka sudah dapat dipastikan ada kesalahan kerusakan pada sistem.
Keterangan :
1 bar = 14,5 psi = 1 kg/cm2