Mesin Hemi berasal dari kata Hemispherical yaitu yang berarti setengah lingkaran atau sering dikatakan sebagai kubah. Ruang pembakaran berbentuk kubah ini telah digunakan selama ber abad-abad untuk mortar dan meriam. Ruang bakar berbentuk kubah ini diperkenalkan pertama-tama dalam mesin kendaraan.
Kepala silinder yang berbentuk kubah telah dipergunakan dalam industri otomotif sejak 1901, tipe mesin ini dipergunakan oleh perusahaan otomotif Belgia tahun 1905, Peugeot Grand Prix 1912, Alfa Romeo Gp 1914, Daimler dan Riley.
Kepala silinder jenis kubah membutuhkan penggerak katup (valvetrain) yang lebih rumit, termasuk sistem pelatuk ganda “Double Rocker” yang menggunakan dua batang pelatuk ganda per silinder. Banyaknya komponen, kerumitan dan fleksibilitasnya cenderung membatasi putaran mesin tersebut dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Pencetakan piston juga membutuhkan perhatian ekstra. Gambar diatas menunjukkan rumitnya kepala silinder bertipe kubah dan gambar kedua di bawah adalah tipe silinder yang biasa kita temui dalam kendaraan sehari-hari.
Dengan desain kubah pembakaran dengan bentuk setengah lingkaran, katup masuk “intake” dan keluar “exhaust” berada di sisi yang berlawanan dalam kubah ruang bakar, dimana hal ini membuat campuran pembakaran dapat mengalir dengan langsung dalam ruang pembakaran, yang sering juga disebut dengan istilah “cross flow”. Tantangan bagi para produsen kendaraan untuk menerapkan teknologi Hemi dalam kendaraan sehari-hari terus berevolusi dalam desain bukaan katup dan bagaimana untuk membuatnya semakin efisien, efektif dan tahan lama dengan harga yang terjangkau.
Keunggulan dan kelemahan
Meskipun desain model rata (desain yang sering kita temui dalam kendaraan sehari-hari) lebih menawarkan bukaan katup yang lebih sederhana, tetapi mesin jenis ini membutuhkan campuran udara dan bahan bakar yang harus dapat bergerak dan berputar dalam ruang bakar. Dengan ruang bakar yang berbentuk kubah, desain ukuran katup yang lebih besar menjadi mungkin untuk diterapkan, hambatan dalam ruang bakar yang minim. Hal ini meningkatkan proses pernapasan mesin. Menempatkan busi berada ditengah kubah membantu meningkatkan pembakaran yang sempurna dari campuran bahan bakar dan udara.
Kelemahan mesin dengan desain kubah pada ruang bakarnya ini adalah tingginya biaya produksi, bobot mesin yang cukup tinggi, performa pada RPM rendah yang kurang baik dan emisi yang tidak bersahabat dengan lingkungan
Penerapan dalam Kendaraan
Untuk penggunaanya dapat ditemukan pada mobil-mobil produksi Amerika Serikat, sering disebut sebagai "Muscle Car".