Daya serap pasar mobil Tanah Air untuk kendaraan bertransmisi otomatis diprediksi meningkat. Terbukti beberapa pabrikan melengkapi varian middle-low dengan girboks pintar ini.
Sebut saja kehadiran Toyota Avanza G AT yang diikuti Daihatsu Xenia Li AT pada kuartal terakhir tahun lalu. Malah, masih segar dalam ingatan akan launching Toyota Rush G AT dan Daihatsu Terios TS AT.
Itu artinya, mobil bertransmisi otomatis kian terjangkau. Jauh berbeda dengan kondisi satu dekade silam yang masih didominasi mobil tiga pedal alias manual.
Gejolak ini menarik buat dicermati mengingat pasar Avanza dan Xenia saja bisa mendominasi lebih dari sepertiga angka penjualan nasional.
Tambah menarik lagi, ternyata transmisi otomatis yang dipakai pada mobil-mobil ini punya banyak kesamaan. Bahkan bisa dibilang sama persis. "Toyota Avanza punya girboks dengan tipe A4Q-D yang sama dengan Rush," ujar Iwan Abdurahman, trainer PT Toyota Astra Motor.
Lebih dari itu, Daihatsu juga memakainya pada Daihatsu Xenia, Terios dan Luxio. Padahal melihat bentuk, dimensi dan mesinnya, cukup berbeda. Avanza dan Xenia punya dimensi beda dengan Luxio meski sama-sama MPV.
Sedangkan Rush dan Terios termasuk SUV. Transmisi ini pun dipakai pada mesin 1.300 Avanza dan Xenia, juga mesin 1.500 di Avanza, Luxio, Rush dan Terios.
Menurut Ricky Ricardo, pemilik bengkel spesialis transmisi otomatis Ricardo Matic di Tangerang, Banten, hal ini adalah ciri transmisi yang sukses di pasaran.
"Tipe transmisi ini sudah ada sejak tahun 1991. Kalau masih dipakai sampai sekarang, itu artinya teruji bagus," kata pria yang akrab disapa Ricky ini.
Pada saat itu, beberapa mobil sudah memakai transmisi ini. Sebut saja Perodua Kembara di Malaysia yang bentuknya mirip Daihatsu Taruna. Malah, ayah tiga anak ini menyebut Suzuki Samurai juga memakai transmisi sejenis.
Seperti apa sih matik ini, sehingga bisa dipakai pada mesin K3-VE 1.300 cc dan 3SZ-VE 1.500 cc? Mencermati bentuknya, ternyata transmisi otomatis ini sangat kecil. Jika dibandingkan dengan girboks manual pada mesin yang sama, ukurannya tidak jauh beda. Padahal, umumnya transmisi otomatis punya dimensi lebih lebar dan panjang.
Kok bisa? Sepertinya, dimensi transmisi ini memang dibuat kompak agar tidak makan ruang di kolong mobil. Beberapa ciri perbedaan dari transmisi lain, seperti beberapa komponen yang tidak dipakai. Misalnya akumulator, pengumpul tekanan ATF yang berfungsi membuat perpindahan gigi jadi halus tidak ada. "Jadi, aliran ATF dari pompa langsung ke solenoid. Solenoidnya juga cuma tiga, kalau mobil lain seperti Innova lebih dari itu," tutur Iwan.
Selain itu, ada rancangan khusus di dalam bodi transmisi ini. Namanya susunan gigi Ravigneaus, yaitu berupa susunan gigi planetary yang bikin konstruksi transmisi lebih kompak. Coba saja lihat diagram penampang matik Avanza dengan pembanding, matik Kijang Innova. Punya Innova lebih panjang bukan?
Karena kecil, transmisi ini juga perlu ATF sedikit. Total ATF di dalam transmisi hanya 4,6 liter. Malah kalau hanya membuang oli di baut karter, hanya 1,2 liter. Perawatan matik jadi lebih murah, apalagi ATF yang direkomendasi hanya sebatas ATF Dexron III.
Bukan hanya dimensi dan bentuk yang sama. Tetapi spesifikasi transmisi pun sama. Avanza, Xenia, Luxio, Rush dan Terios punya rasio gigi yang sama. Yaitu gigi 1 (2,731), gigi 2 (1,526), gigi 3 (1,000), gigi 4 (0,696).
Nah, untuk mengakomodir dimensi bodi, ukuran ban dan mesin, perbedaan hanya pada rasio gigi akhir di gardan.
Intinya, Avanza 1.500 punya rasio paling rendah, setara rasio Avanza manual karena tenaganya paling besar. Lantas rasio gigi akhir Avanza 1.300 lebih tinggi, sama dengan rasio Xenia 1.000 dan Rush-Terios manual.