1. Pemeriksaan saat penyemprotan
- Periksa saat mulai penyemprotan dengan menggerakkan katup gas.
- Pada katup mulai membuka, harus ada penyemprotan.
- Jika penyemprotan terlambat, periksa kelonggaran tuas dan batang penghubung pompa. Periksa juga kelonggaran pegas penekan tuas pompa.
- Jika karburator sudah dilepas dari motor, sebelum memeriksa, isi karburator dengan bensin melalui pipa ventilasi ruang pelampung.
- Memeriksa kelengkapan pompa percepatan
- Lepas tutup karburator
- Lepas kelengkapan pompa percepatan : torak, pegas, katup isap pada dasar silinder pompa, katup buang. Jika ada pemberat berada di atas katup buang
1. Katup isap 2. Pegas pengunci 3. Katup buang 4. pemberat
- Bersihkan silinder pompa dan tiup dengan pistol udara pada saluran isap/ buang pompa percepatan.
- Bila katup-katup sulit dilepas, gunakan kain lap untuk menutup bagian-bagian tersebut. Selama disemprot dengan pistol udara
- Bersihkan nosel pompa dengan meniup berlawanan arah penyemprotan, pakai slang dan pistol udara ( untuk mempermudah, lepaskan venturi sekunder )
- Periksa katup-katup pompa percepatan, ganti jika aus/berkarat
- Perisa keausan sil torak, jika sil rusak ( robek/aus ), ganti dengan torak baru
- Periksa silinder pompa. Jika terdapat goresan/karatan, perbaiki dengan alat honing silinder rem.
2. Perakitan kembali
Pasang bagian-bagian karburator yang lepas, jika katup buang dilengkapi dengan pemberat, jangan lupa memasang pemberat tersebut.
3. Pengukuran jumlah penyemprotan
A. Karburator sudah dilepas dari motor / mobil
- Isi karburator dengan bensin, melalui ventilasi ruang pelampung
- Buka katup gas penuh kemudian kembalikan lagi perlahan-lahan sampai pembatas, sebanyak 30 X
- Ukur jumlah penyemprotan dengan gelas pengukur. Hasil penyemprotan tiap langkah , lihat buku data. Jika jumlah penyemprotan salah,stel panjang langkah torak.
- Perhatikan ! Selama pemeriksaan, bensin dalam ruang pelampung harus penuh.
B. Karburator masih terpasang pada mobil
Cara I :
- Periksa dengan cara sama dengan A tanpa mengissi solar
- Gunakan bensin yang ada pada ruang pelampung
- Hubungkan nosel dengan slang kecil ke gelas pengukur
- Perhatikan agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan nosel/slang selama pemeriksaan
Cara II :
- Stel jumlah penyemprotan minimum ( langkah torak yang pendek )
- Hidupkan motor, kemudian beri gas/buka gas dengan cepat
- Dengarkan reaksi motor, jika tarikanya spontan artinya jumlah penyemprotan sesuai.
- Jika tarikanya lambat artinya jumlah penyemprotan kurang
- Untuk ini, stel lagi panjang langkah torak sampai mendapatkan jumlah penyemprotan yang sesuai/tarikan motor spontan
4. Pemeriksaan akhir
- Kontrol saat mulai penyemprotan
- Kontrol fungsi mekanik cuk dan katup gas
5. Kemungkinan penyetelan jumlah dan waktu penyemprotan
- Jumlah penyemprotan dapat distel dengan merubah langkah torak
a) Lubang untuk langkah torak yang pendek b) Lubang untuk langkah torak yang panjang
- Waktu penyemprotan dapat distel dengan memperbesar/memperkecil tegangan pegas pada batang penghubung
X= Ring tambahan, untuk mempercepat waktu penyemprotan
Pada beberapa cara penyetelan, jumlah dan waktu penyemprotan akan dipengaruhi bersama-sama
A : Panjang langkah batang pendorong tetap
B,B1 : Panjang langkah torak yang dihasilkan
- Pada keadaan II ketegangan pegas diperbesar ® waktu penyemprotan menjadi lebih awal. Selain itu posisi tuas pengerak semula juga berubah, sehingga posisi torak lebih keatas ( B1 B )
- Akibatnya langkah torak ( B1 ) menjadi lebih panjang, jumlah penyemprotan bertambah
- Pada keadaan I langkah torak ( B ) pendek ® torak sudah mencapai dasar silinder sebelum katup gas terbuka penuh.
6. Penyetelan pompa membran
Batang pendorong pompa membran, kadang-kadang dilengkapi dengan lubang splin atau mur penyetel. Lihat gambar.
Dengan merubah penyetelan pada batang pendorong, melalui lubang splin atau mur penyetel, ketengangan pegas akan diperbesar. Akibatnya waktu penyemprotan akan lebih cepat dan jumlah penyemprotan menjadi lebih besar. Tetapi, perhatikan gambar dibawah ini. Jika posisi pada tuas pompa berubah terlalu besar, dapat mengakibatkan celah antara tuas dan membran, sehingga saat mulai penyemprotan akan terlambat = salah