SEMI-ACTIVE ECS (Electronic Controlled Suspension)

Semi-active suspension system berdasarakan pada Teori Sky-Hook. Ini adalah continuous Variable Semi-Active suspension dengan penggerak yang proporsional, berdasarkan gaya dari
damper tipe reverse untuk mendapatkan kenyamanan berkendara yang lebih halus. Semi-Active Suspension berdasarkan pada teori sky-hook. Teori ini diciptakan oleh Dr. Karnopp di tahun 1974. Dia mempertimbangkan,
getaran dari masaa akan diredam dengan efektif.

Dan sumbu absolute bentuknya seperti sky / langit, jadi dia menamai teori in dengan “Sky Hook Theory”. Tapi untuk penerapan tori in pada mobil, sehingga tidak realistis. Bukannya menggunakan sky hook damper, justru disini menggunakan variable damper sebagai sistem dengan efek yang sama. Ide ini juga disebut sistem sky-hook semi-active. Sinyal dasar untuk mendeteksi gerakan body keatas dan kebawah adalah sensor percepatan yang diletakan pada sprung weight. Sebagai tambahan, informasi dari sensor kemudi, TPS, switch rem, sensor kecepatan mobil, digunakan untuk sensor gerakan mobil. Berdasarkan informasi dari sensor tersebut, ECS control modul akan menentukan gaya damping untuk masing masing shock absorber dengan mengatur arus ke valve solenoid proporsional yang menempel pada shock absorber

Sistem ECS mempunyai switch pemilih ECS. Sehingga pengemudi dapat memilih mode normal atau mode sport.

SKY HOOK SYSTEM
Semi-active suspension didasarkan pada Teori Sky-Hook. Teori ini ditemukan oleh Dr. Karnopp pada tahun 1974. Dia mempertimbangkan, jika damper diarahkan ke sumbu absolute, maka getaran dari massa akan diserap dengan sangat efektif. Dan sumbu absolute ini seperti langit / sky, maka dia menamakan teori ini dengan “Sky-Hook Theory”. Sayangnya, konsep dari poros absolute seperti langit/sky ini sangat sulit diterapkan pada suspensi mobil. Kecuali dengan mengguankan sky hook damper, dia memutuskan untuk menggunakan variabel damper sebagai sistem yang mempunyai efek yang sama. Ide ini desebut Sky-hook semi active system.

image

image

Berdasarkan teori ini, damping force untuk variable damper seharusnya sama dengan Sky-hook damper. Koefisien C1 di rumus (2) harus dikontrol untuk tujuan tersebut.
Tapi dalam kasus bahwa variable damping force hanya ada pada arah yang berlawanan dari Sky-hook damper seperti tampak pada rumus (3), damping force seharusnya di atur sampai minimum atau nol. Dia menyetujui teori ini melalui simulasi yang hampir sama dengan egfek damping dapat dicapai sesuai dengan suspensi aktif

 

Semi-active suspension bersamaan dengan Sky-Hook theory (atau Sky-Hook damper) sebagai sebuah konsep control suspensi. Sky-hook damper untuk membatasi osilasi mobil karena permukaan jalan yang tidak rata ditambahkan dengan menggunakan continuous variable damper. Jadi, Saat body mobil bergerak kebawah (X1 < 0), compression stroke (X1 - X0 < 0) dari variabel damper menjadi lebih keras. Sebaliknya rebound stroke (X1 - X0 > 0) menjadi lebih lembut. Begitu juga, saat body mobil bergerak naik (X1 > 0) compression stroke (X1 - X0 < 0) dari variabel damper menjadi lebih lembut, sebaliknya rebound stroke (X1 - X0 > 0) menjadi lebih keras.
Shock Absorber tipe reverse ( salah satu dari continuous variabel damper) tergabung untuk semi-active suspensi menggunkan sprung weight velocity. Saat X1 > 0, mode H/S (rebound keras ; Kompresi : lembut) diterapkan, saat X1 < 0, mode S/H (rebound : lembut ; Kompresi : keras) diterapkan dengan mengontrol arus yang digunakan pada variabel damper.