Tips merawat motor injeksi Yamaha

Tips merawat motor injeksi Yamaha

Seluruh sepedamotor Yamaha yang menggunakan mesin berteknologi fuel injection memiliki berapa sensor: Throttle Position, Intake Air Pressure, Intake Air Temperature, Crankshaft Position, Coolant/Oil Temperature, dan Oxygen.

Throttle Position Sensor memiliki fungsi untuk mendeteksi posisi gas, Intake Air Pressure Sensor untuk mengetahui tekanan udara yang masuk, sedangkan Intake Air Temperature Sensor sebagai pendeteksi suhu udara yang akan masuk ke ruang bakar.

Crankshaft Position Sensor berfungsi sebagai sensor yang mengetahui masing-masing crankshaft. Kemudian Coolant/Oil Temperature Sensor untuk mendeteksi suhu mesin, Oxygen Sensor yang akan mendeteksi kandungan oksigen di gas buang.

Semua komponen tersebut akan melapor ke ECU, dari kontrol ECU akan diteruskan ke actuator yang terdiri dari Fast Idle Solenoid, Idle Speed Control, Fuel Pump, Injector dan Ignition Coil.
Bagi pemilik sepedamotor injeksi, mungkin pernah mengalami mesin ‘brebet’ (tersendat-sendat) atau mati, namun itu bukan akibat penggunaan bahan bakar Premium dengan octane 88. Masalah tersebut disebabkan oleh bahan bakarnya kotor.

“Cara pakai orang juga berpengaruh. Mereka yang sering menjalankan sepedamotor  sangat pelan justru akan menumpuk karbon. Sejatinya sepedamotor mesin injeksi Yamaha tidak masalah menggunakan bahan bakar oktan 88,” terang Selamet, service education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, kepada para jurnalis.

Selamet, menambahkan, untuk perawatan sepedamotor injeksi Yamaha lebih mudah. Para konsumen bisa merawat sendiri tanpa harus ke bengkel. Yamaha menyarankan para konsumen menggunakan Carbon Cleaner Yamalube ke dalam tangki bahan bakar setiap 3000 km.

Cairan 3M Injector Cleaning bisa dimanfaatkan untuk membersikan throttle body dan ruang bakar. Dengan cara itu lebih mudah dan cepat.

Tips merawat motor injeksi Yamaha